Beberapa wanita mungkin ingin sekali mengecat rambut saat hamil dengan alasan mengubah penampilan agar terlihat lebih segar. Namun, sebenarnya bolehkah mengecat rambut saat hamil? Simak faktanya dalam artikel Medikacare berikut.
Jika Bunda memiliki rencana untuk mengecat rambut di awal masa kehamilan, sebaiknya tunda terlebih dahulu rencana tersebut. Agar lebih aman, Bunda dianjurkan untuk mengecat rambut setelah memasuki trimester kedua kehamilan.
Fakta Mengecat Rambut saat Hamil
Faktanya, mengecat rambut saat kondisi hamil dianggap tidak aman untuk dilakukan. Bahan kimia yang terkandung di dalam cat rambut dikhawatirkan bisa masuk ke dalam tubuh, sehingga bisa mengganggu kesehatan ibu hamil serta janin yang ada di dalam kandungan.Risiko terjadinya hal tersebut sebenarnya cukup kecil, terutama jika Bunda hanya sesekali mewarnai rambut. Meski begitu, Bunda tetap harus berhati-hati. Jika ingin mengubah warna rambut, sebaiknya tidak lakukan di trimester pertama kehamilan.
Sebab, usia kehamilan tersebut merupakan masa-masa penting bagi proses pembentukan dan perkembangan organ tubuh janin, sehingga penting untuk menghindari segala hal yang mungkin berisiko memengaruhi kesehatan janin.
Selain itu, kesehatan kulit kepala Bunda pun perlu diperhatikan. Sangat disarankan untuk Bunda agar tidak mewarnai rambut saat kondisi kulit kepala sedang mengalami iritasi karena bisa memperparah iritasi.
Tips Aman Mengecat Rambut saat Hamil
Agar lebih aman saat hendak mengecat rambut, Bunda bisa menerapkan beberapa tips berikut:1. Memeriksa Kemasan Cat Rambut
Sebelum membeli cat rambut, pastikan untuk memeriksa label kemasan dan perhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Ibu hamil perlu menghindari pewarna rambut yang mengandung amonia atau pemutih (bleach) karena bisa berbahaya bagi kesehatan.2. Menggunakan Sarung Tangan
Jika Bunda ingin mewarnai rambut sendiri di rumah, jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan. Hal ini penting dilakukan guna menghindari paparan bahan kimia cat rambut melalui kulit tangan.Selain itu, jika Anda ingin mengecat rambut lakukan pengecatan rambut di tempat dengan ventilasi udara yang baik, sehingga paparan bahan kimia yang terhirup tidak terlalu banyak. Bila diperlukan, Bunda juga bisa menggunakan masker untuk mengurangi paparan zat kimia tersebut.
3. Hanya Oleskan pada Helai Rambut
Bunda disarankan untuk mengoleskan cat rambut pada helaian rambut saja. Hal ini guna mencegah terserapnya bahan kimia ke kulit kepala. Salah satu metode pengecatan rambut yang bisa Bunda lakukan adalah highlight. Metode ini membuat zat pewarna tidak akan diserap kulit kepala, melainkan hanya diserap oleh rambut.4. Mengikuti Petunjuk Penggunaan
Pastikan Bunda mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan pewarna rambut. Misalnya, dengan memperhatikan durasi pengecatan dan kapan rambut perlu dibilas. Hal ini penting dilakukan guna meminimalkan risiko paparan zat kimia yang terserap kulit kepala.5. Membilas Dengan Benar
Setelah rambut selesai diwarnai, jangan lupa untuk membilas rambut dan kulit kepala hingga bersih. Untuk menjaga kualitas warna rambut, Bunda bisa menggunakan sampo yang diformulasikan khusus untuk rambut yang diwarnai.Seperti yang telah disebutkan di atas, sebaiknya Bunda menghindari penggunaan produk pewarna rambut yang mengandung zat kimia. Produk pewarna rambut alami yang terbuat dari tumbuhan, seperti henna lebih direkomendasikan karena cenderung lebih aman.
Hanya saja, produk pewarna rambut dari henna tidak memiliki warna yang begitu banyak. Henna asli yang aman digunakan adalah henna yang berwarna oranye atau sedikit kemerahan. Sebaliknya, henna dengan warna hitam tidak disarankan karena umumnya mengandung pewarna sintetis yang tidak aman bagi ibu hamil.
Untuk memastikan keamanan mengecat rambut saat hamil, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter kandungan atau menunda keinginan untuk mewarnai rambut hingga si kecil lahir. Ini penting dilakukan guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada kehamilan.